Pengelompokan Sampah pada Bank Sampah Menurut Jenis Materialnya
Hadirnya bank sampah pada masyarakat dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Bukan hanya dapat berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga dapat memberikan keuntungan secara ekonomi bagi nasabah yang tergabung dalam bank sampah.
Sistem kerja bank sampah adalah mengumpulkan sampah kering bernilai ekonomi yang sudah dipilah oleh nasabah bank sampah, kemudian sampah-sampah yang telah dipilah itu disalurkan ke pengepul. Uang hasil penjualan sampah itu dicatat dalam buku tabungan sesuai nilai sampah yang disetor oleh masing-masing nasabah.
Secara umum sampah diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
Sampah organik, yaitu sampah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai.
Sampah non organik, yaitu sampah yang berasal dari bahan hasil olahan manusia dan sulit terurai.
Dalam bank sampah tidak semua sampah dapat diterima, hanya sampah kering yang bernilai ekonomi saja yang dapat disetorkan oleh nasabah. Jadi sebelum disetor pada bank sampah, nasabah memilah dan mengelompokannya sendiri-sendiri sesuai jenis materialnya.
Berikut pengelompokan sampah menurut jenis materialnya:
Sampah kaca
Merupakan sampah dari material kaca/beling. Contohnya botol sirup, botol parfum, toples kaca, gelas, bolam, dan lain-lain.
Sampah metal
Merupakan sampah dari material besi, termasuk di dalamnya yang terbuat dari material alumunium, seng, baja, dan tembaga. Contohnya rongsokan sepeda, pagar besi, paku, bingkai etalase, kabel tembaga, kaleng minuman, kaleng susu, kaleng biscuit, seng, panci, dan lain-lain.
Sampah plastik
Merupakan sampah dari material plastik, seperti botol air mineral, gelas air mineral, botol shampo, kursi plastik, ember, gayung, dispenser, dan lain-lain.
Sampah kertas
Merupakan sampah dari material kertas, contohnya seperti koran, majalah, buku, kertas, kardus, karton, dan lain-lain.
Itulah macam-macam sampah kering berdasarkan materialnya yang biasanya diterima pada bank sampah. Tetapi mungkin saja setiap bank sampah mempunyai kriteria yang lebih terperinci dalam pemilahan sampah.
Misalnya sampah metal yang berasal dari bahan material besi, bisa saja dalam pengelompokannya lebih terperinci lagi yaitu dikelompokan sendiri-sendiri antara material besi, baja, alumunium, seng, dan tembaga.