Perbedaan Mata Plus, Minus, dan Silinder
Memiliki penglihatan yang baik merupakan dambaan setiap orang, tetapi pada kenyataannya banyak yang mengalami gangguan penglihatan. Untuk dapat melihat dengan baik, seseorang dengan gangguan mata pada umumya akan memakai kacamata atau lensa kontak.
Plus, minus, dan silinder (silindris) merupakan ganggun pada mata yang sama-sama menyebabkan pandangan menjadi tidak normal, tetapi ketiganya tentu saja memiliki perbedaan.
Lantas apa perbedaan dari ketiga gangguan pada mata ini?
Mata Plus (Hipermotropi)
Disebut juga dengan rabun dekat dimana gangguan penglihatan pada mata ini menyebabkan pandangan menjadi kabur saat melihat objek dalam jarak dekat, sebaliknya ketika melihat objek dalam jarak jauh justru malah terlihat jelas.
Pada mata normal cahaya yang masuk ke dalam mata akan jatuh tepat pada retina, tetapi tidak dengan mata plus dimana cahaya justru jatuh di belakang retina.
Perlu diketahui bahwa antara hipermetropi dan presbiopi itu berbeda, walaupun keduanya sama-sama tidak dapat melihat objek dalam jarak dekat denga jelas.
Mata plus atau hipermetropi disebabkan karena bentuk kornea yang tidak seperti pada mata normal yaitu kurang melengkung, sedangkan mata tua atau presbiopi terjadi karena otot disekitar lensa yang kaku karena adanya faktor penuaan.
Mata Minus (Miopi)
Disebut juga dengan rabun jauh dimana ganggua penglihatan pada mata ini menyebabkan pandangan menjadi kabur ketika melihat objek pada jarak jauh, tetapi objek dalam jarak dekat dapat terlihat dengan jelas.
Pada mata minus penyebab utamanya adalah kornea yang terlalu melengkung tidak seperti pada mata normal. Mata tidak dapat membiaskan cahaya dengan benar pada titik fokus tunggal, sehingga cahaya yang masuk tidak dapat fokus dan jatuh tepat pada retina melainkan di depan retina. Hal inilah penyebab pandangan pada objek yang jauh menjadi kabur.
Banyak yang menyakini jika mata minus disebabkan karena faktor keturunan, stres mata, dan kebiasan buruk seperti kurangnya cahaya ketika membaca, terlalu lama terpapar monitor komputer, sering membaca atau menonton televisi dalam jarak dekat, dan lain-lain.
Mata Silinder (Astigmatisma)
Penderita mata silinder ditandai dengan pandangan yang kabur dan berbayang. Sehingga ketika melihat suatu objek, bukan hanya terlihat kabur tetapi juga akan terdapat bayangan. Penyebabnya karena ketidaksempurnaan bentuk pada kornea atau lensa mata.
Mata silinder bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keturunan, bawaan sejak lair, cedera mata, atau karena penyakit mata tertentu.
Simpulan
Gangguan mata seperti plus, minus, dan silinder sama-sama menyebabkan pandangan menjadi kabur, tetapi dari ketiganya dapat dibedakan:
Mata plus merupakan gangguan penglihatan mata menjadi kabur ketika melihat objek dalam jarak dekat, tetapi mata plus berbeda dengan mata tua. Mata plus terjadi karena bentuk kornea kurang melengkung layaknya mata normal, sedangkan mata tua terjadi karena otot disekitar kornea yang mejadi kaku karena faktor penuaan.
Mata minus merupakan gangguan penglihatan mata menjadi kabur ketika melihat objek dalam jarak jauh, pandangan kabur ini tidak disertai dengan timbulnya bayangang pada objek yang dilihat.
Mata silinder merupakan gangguan pada mata yang bukan hanya menyebabkan penglihatan menjadi kabur ketika melihat objek dalam jarak dekat maupun jauh, tetapi objek itu juga akan menjadi berbayang.
Itulah perbedaan mata plus, mata minus, dan mata silinder. Gangguan penglihatan ini bukan hanya menyebabkan pandangan menjadi kabur, seringkali juga dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, mual, mata terasa panas, dan lain-lain.
Gabung dalam percakapan